Sejatinya keberadaan manusia di muka bumi
adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, sehingga apapun pilihan hidup yang
akan diambil seharusnya mengacu ke hal tersebut. Dan untuk seorang ibu,
menurut saya, yang paling ideal adalah berada di rumah. Karena tugas ibu dan
istri yang paling utama adalah keluarganya. Walaupun kewajiban terhadap anak
seharusnya sama antara Ayah dan Ibu, tetapi fitrahnya seorang ibu biasanya akan
lebih dekat dalam memahami dan memberikan pendidikan yang terbaik ke anak-anaknya.
Karena ibu adalah madrasah yang pertama dan membentuk peradaban untuk para buah
hati.
Seperti kutipan yang baru-baru
ini saya baca di kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional adalah Semua IBU
adalah IBU Bekerja, yang satu memilih fokus bekerja di RANAH PUBLIK, satu lagi
memilih fokus di RANAH DOMESTIK. Kemuliaannya sama, kebanggaannya sama. Yang
membedakan keduanya adalah faktor KESUNGGUHAN dalam menjalankan peran
peradabannya masing-masing. Untuk
itulah sebenarnya goal saya ke depan adalah tidak beraktivitas lagi sebagai ibu
bekerja, karena saya merasa ada bebrapa hal yang membuat saya tidak optimal
dalam peranan saya sebagai seorang ibu dan istri terutama dari kuantitas waktu
kebersamaan keluarga. Akan tetapi, ada beberapa hal yang masih belum begitu matang
persiapannya akan aktivitas apa nanti yang akan saya tekuni ketika sudah tidak
bekerja, maka untuk saat ini saya hold
sambil memperdalam ilmu nanti yang akan dipilih.
![]() |
gambar diambil disini |
Passion saya sebenarnya ada begitu banyak,
tetapi fokus saat ini saya tertarik dengan ide Finansial Freedom. Karena menurut saya finansial freedom tidak menjadi tujuan sesaat akan tetapi bisa
menjadi tujuan jangka panjang. Ketika pertama kali terbersit di ingatan, apakah
dengan mengambil ini maka orang akan beranggapan bahwa yang ada di pikiran saya
cuma material. Maka jawabannya adalah TIDAK. Ide ini saya dapatkan saat membaca
buku RICH Dad, Poor Dad karangan
Robert Kiyosaki. Berdasarkan kutipan yang saya ambil dalam website beliau, “Financial
freedom is much more than having money. It’s the freedom to be who you really
are and do what you really want in life.” Disampaikan pula bahwa dengan mendapatkan kebebasan
finansial maka kita bisa melakukan peran apa saja yang bisa membangun
kepribadian, terutama sebagai ibu dan istri, selain itu pula saya bebas
melakukan aktivitas lain sebagai aktivis sosial dan lingkungan, mengobati
pasien tanpa perlu memikirkan berapa harus dibayar, menulis artikel nutrisi dan
kesehatan dll tanpa harus memikirkan sumber keuangan karena selama ini biasanya
menjadi limitasi.
Seorang istri biasanya menjadi
manajer keuangan dalam keluarga, karena suami akan menyerahkan sebagian besar
penghasilannya ke istri. Menjadi manajer keuangan yang baik tentu harus
memahami dengan baik seperti apa penggunaan dan pembagian yang pas terhadap
materi tersebut. Salah satu cara mencapai finansial freedom saya memilih
menjadi seorang trader dan investor stock
(saham). Pekerjaan ini bisa saya lakukan di rumah dan jam Perdagangan saham di
Bursa Efek Indonesia berlangsung sekitar jam 9-12 kurang dan dilanjutkan pada
sesi ke dua 13.30-15.45. Ini ideal sekali bisa dilakukan oleh saya. Apakah
trading saham itu halal? Maka jawabannya adalah iya. MUI memutuskan bahwa trading saham halal karena saya memilih
trading saham syariah dan tidak menggunakan margin
trading dan short selling. Dan
dalam trading saham syariah analisa
yang digunakan bukan gambling,
seperti perjudian. Lalu keuntungan apa yang didapatkan, ada dua sumbernya yaitu
deviden dan capital gain.
![]() |
gambar diambil disini |
Ilmu dan pemahaman tentang finansial freedom merupakan hal yang
tidak terlalu baru sebenarnya, akan tetapi tetap saya masih seorang pemula yang
membutuhkan upgrade ilmu dari guru yang memahami. Walaupun sebenarnya ini lebih
bersifat informal, sehingga upgrade ilmu didapatkan melalui join ke
komuitas-komunitas yang sering berbagi ilmu dan ada seorang guru yang
membimbing dan memberikan rekomendasi di komunitas tersebut. Selain itu pula, trading sangat berkaitan dengan psikologis, maka kemampuan untuk
memiliki mentalitas yang terjaga akan sangat membantu. Di era yang sangat
terbuka dengan informasi, maka banyak channel yang bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan ilmu yang dimiliki seperti youtube, blog, journal dan e-book yang tersebar di dunia maya.
Dalam meningkatkan keilmuan, saat ini
saya belum terlalu berdisiplin dalam menetapkan target dan bacaan buku yang
telah saya siapkan untuk menunjang pencapaian target. Buku bacaan yang telah
dipersiapkan terlalu banyak ditunda, belum disiplin dalam melaksanakan target.
Dan selain itu saya merasa tetap harus berguru langsung, dengan mengikuti
seminar. Walaupun kebanyakan seminar yang menagajarkan cara trading yang baik
rata-rata berbiaya mahal. Tetapi ya ilmu memang mahal untuk didapatkan, ada
banyak pengorbanan, waktu tenaga dan materi yang harus disiapkan.
Bismillah semoga goal saya bisa
berjalan lancar dan diberkahi dalam perjalanan menggapainya. Aaamiin YRA
Bogor, 28 Januari 2018