Saturday, January 23, 2010

PAPUA, aku ingin kesana!


* anak papua, suka mereka*
Malam ini terbangun , kali ini bukan karena banyak nya serangan Mr Muisquito, bukan pula karena dingin hembusan kipas angin yang menusuk tulang sampai nyeri hingga tak sadar terbangun, tetapi sebelum tidur sudah pasang niat mau bangun jam 03.30. Alhamdulillah Allah membangunkan :). Kata seseorang bila betul2 niat dan diucapkan berulang-ulang maka akan mudah dikabulkan.

Paragraf di atas sekadar mukadimah, pembukaan istilahnya. Saat terbangun pertama yang terlintas di otak ku Papua. Ya, papua! teramat ingin nya aku ke sana. Pulau yang begitu menarik. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Begitu banyak kelebihan yang tak perlu aku ungkap satu persatu karena walau pun ada yang bilang tak banyak aku tetap sudah jatuh cinta (bukankah untuk jatuh cinta tak perlu terlalu banyak alasan bahkan kadang alasan tak teucap lewat lisan). Kekurangannya cuma satu, JAUH!! Jauh dari tempat tinggalku saat ini. jauh dari tanah kelahiran ku. Apa kata aba` saat aku bilang, kelak selesai kuliah lela ingin ke sana, mau kerja di papua. yah, bisa dipastikan sebenarnya, pasti aba` akan sangat tidak setuju. Beliau bilang, nak tak perlu ngoyo untuk mengumpulkan uang, yang paling penting keamanannya. Memang besar sekali insentif untuk profesiku kelak di sana, tetapi bukan itu tujuan utama (tidak memungkiri memang insentif bisa jadi tujuan utama, tapi masih banyak pulau di Indonesia menjanjikan hal yang sama bahkan yang tidak terlalu jauh). Yang pasti aku teramat tahu aba` sangat sayang padaku. sangat memahami keinginan beliau. Masa tua pasti rindu berada didekat anaknya, apalagi semenjak tamat smp sudah tidak menetap di rumah. Jadi kalau dihitung sudah hampir 10 tahun tidak pernah dalam satu bulan bahkan satu minggu penuh dalam 6 tahun terakhir bertemu aba` setiap hari. Siapa yang tidak merindukan kebersamaan itu, belum lagi aku kan anak gadis sulung tersayang beliau :) Tapi aku tetap ingin ke papua aba`. Rabb, semoga dengan berjalannya waktu aba` mengerti dan memberi izin. Amin..

Papua begitu menggoda. Keamanan memang menjadi masalah bagi jiwa, tapi aku kan tidak berniat mati di papua. Niat ku di papua ingin berbagi kebaikan di sana. BUKAN berniat mati. Bukan kah ALLAH sebaik-baiknya penjaga?? Kenapa harus papua? Karena aku cinta. (TITIK) Alasan berbagi kebaikan aku pikir sudah cukup. Kelebihan lain bukan menjadi alasan penting, dan keinginanku untuk bertualang bukan pula menjadi hal yang penting.

Aku suka tanah papua, suka anak-anak papua, suka kobaran semangat mereka, suka dialek khasnya, Aku suka papua dan bukan sekadar suka karena aku sangat ingin ke papua.

1 comment :

Total Pageviews