Thursday, June 16, 2011

kata bang andrea di edensor " Tuhan akan memeluk mimpimu"

Beberapa hari yang lalu, tepat sebulan saya menginjakkan kaki di tanah mutiara hitam. Sebenarnya ketika sampai, ingin langsung menulis tetapi mungkin karena terlalu excited saya jadi bingung mau menulis apa. Persiapan sebenarnya sangat minimal sekali, dalam hal fisik dan barang-barang yang akan dibawa. Saya baru profilaksis sehari sebelum berangkat. Dan telah berhenti 2 minggu yang lalu, karena tidak kuat dengan side effect doksi yang luar biasa. Lambung sudah makin tidak bersahabat akhir-akhir ini. Tetapi hati, insyaallah saya siap.



Hampir semua teman-teman yang dekat ataupun tidak, pernah mendengar keinginan saya itu. sebenarnya tidak tahu persis kapan sebenanrnya keinginan itu begitu mendarah. rasanya semenjak koass. terinspirasi oleh apa, saya tidak terlalu ingat. tetapi makin lama mimpi itu makin melesak. kemantapan hati untuk berangkat juga bukan untuk pembuktian ke teman-teman kalau selama ini saya sekadar berbicara kosong. Kadang berpikir, kenapa saya begitu sering mengumbar keinginan itu? semuanya tidak lain karena ingin di-aminkan, bukankah semakin banyak yang mendoakan akan semakin besar kemungkinan dikabulkan dan kalau ada kesempatan buat ptt ke papua mungkin ada teman-teman yang bisa membantu. dan tidak ketinggalan saat seorang teman umroh, saya juga menitipkan impian saya ini. Finally, Tuhan mendengar doa saya dan teman-teman. Gamsahabnida :D *Alhamdulillah.

Sebenarnya, saya sudah sangat betah di Bogor. Sudah mulai menikmati ritme kerja di Jakarta. Tetapi saya ingat tujuan utama saat memilih untuk bekerja di Jakarta adalah supaya jalan saya untuk menggapai semua impian saya lebih terbuka. Dan saya pikir saya harus kembali ke jalan semula. kesempatan yang sama kadang tidak datang berulang. Jadi, Bismillah.

Saya masih ingat perkataan dengan seorang teman waktu di koridor rumah sakit. Dia bilang begini "kalau orang tua mu mengizinkan kamu (saya) PTT di papua, kemungkinan mereka sudah tidak menyayangimu lagi" . Tapi, saya meyakini kasih sayang orang tua ke saya semakin besar, karena akhirnya mereka mengizinkan saya menggapai impian saya. Hampir tiap kali pulang, saya selalu mengutarakan keinginan itu. banyak hal yang diiming-imingkan ke mereka supaya dengan keikhlasan hati mengizinkan. Pernah menyebut fee yang besar, dan akhirnya membuat saya diceramahin bapak habis-habisan. beliau bilang begini intinya "jangan mengejar harta". Haha, padahal tadinya iming-iming itu supaya diperbolehkan (saat itu saya berpikir, orang tua saya pasti bangga kalau anaknya punya penghasilan yang lumayan) eh malah diceramahin. Untuk itu saya semakin bangga sekali punya orang tua seperti bapak dan ibu saya. Dan akhirnya alasan itu pun jadi haram untuk dikemukakan lagi. Bukan karena orang tua saya tidak setuju, tetapi saya juga berpikir hal yang sama. Bagi saya fee penting tapi ada yang lebih penting. Silahkan berpikir apapun tentang ini :) Setelah akhirnya diizinkan saya bertanya ke ibu saya, mengapa diizinkan. Beliau menjawab karena saya begitu sering mengatakannya dan percaya kepada saya :D

Saat menginjakkan kaki di Timika, Tersenyum ke seorang adik kecil. Dan dia balas senyum malu-malu sambil menyembunyikan muka di pelukan ibunya. Senyum malu-malu. Manis sekali. Serasa bermimpi, my dream comes true :D. Papua benar-benar indah.

Walau terkadang kangen orang tua,adik-adik, teman-teman, toh nanti saya bisa pulang. Insyaallah. Bertemu setelah sekian lama mungkin lebih terasa nikmatnya bukan?

Disini saya bisa memeluk adik2 kecil yang datang berobat, gendong bayi-bayi imut. Niat hati ingin mengakrabkan atau menenangkan kalau menangis tetapi terkadang malah tangisan makin kencang. hehe.
Saya Bahagia . Alhamdulillah :D. Dan masih banyak yang harus terus dipersiapkan dan diperbaharui terutama niat. Bismillah. semangat la!



Timika, 8 april 2011  saat angka jam digital mnunjukkan angka 11.45 WIT

Total Pageviews