Saham syariah, ada ya? Ini pertama yang saya tanyakan dalam hati,
ketika pertama kali saya googling dan berkenalan dengan saham syariah, Saya
mengenal dunia pasar modal secara lebih intense, kurang 1 tahun terakhir.
Awalnya tertarik setelah membaca buku Robert Kiyosaki Rich Dad, Poor dad.
Berusaha menerjemahkan isi buku yang saya baca dalam bentuk tindakan, setelah
sebelumnya googling dan sampai ke website saham syariah akhirnya saya
memutuskan buka akun sekuritas saham syariah.
Sebenarnya kata saham sudah lama saya
kenal, tepatnya sejak SMP. Masih jelas sekali waktu itu guru ekonomi
menjelaskan tentang obligasi, dan saham (hehe, hanya dua ini yang saya ingat).
Simpelnya, investasi di Obligasi itu kalau perusahaannya bangkrut uang kita
tetap ada, sedangkan kalau saham, kalau perusahaannya bangkrut, dana yang kita
investasikan akan hilang. Ingatan manusia cenderung akan mengingat sesuatu yang
buruk. Jadi terpatrilah ingatan buruk tentang saham sampai setahun kemarin. Dan
selama setahun ini tidak seburuk yang saya kira, ya penyebabnya karena
kesalahan sendiri dan kurang ilmu sebelum menyemplung. Untuk itulah saya
mengikuti banyak grup telegram, baca buku tentang saham, ikut seminar saham,
dan kelas online. Be a smart learner. Ada beberapa yang gratis dan sebagian berbayar.
Karena ilmu sejatinya tidak ada yang gratis, waktu, kesungguhan dan materi
(uang) termasuk sumber daya yang harus bisa disediakan.
Ini semacam seminar (kalau boleh disebut begitu) terkait investasi
pasar modal kedua yang saya ikuti. Judulnya Aksi Besyar 707. Sebenarnya ini
adalah singkatan dari Ajang Komunitas Silaturahmi Bersama Syariahsaham 707
dengan hastag #Cara Cerdas berinvestasi saham syariah, #market outlook semester
II 2018 dan #Ramah Tamah dengan founder Syariah Saham. Tetapi kalau melihat dari
hastagnya, ini adalah semacam gathering komunitas saham syariah dengan beberapa
materi diantaranya pengenalan Syariahsaham, market outlook dan sharing sesion.
Lets go back to AKSI BESYAR 707. Gathering ini diadakan di salah satu
hotel syariah di wilayah tebet. Lumayan jauh dari Bogor, tapi demi ilmu ke
china juga harusnya bisa dikejar apalagi sekadar Tebet. Materi pertama diisi mang Amsi, salah seorang
founder saham syariah. Beliau adalah seorang guru bahasa Arab di Cianjur.
Founder saham syariah ada 3 orang, dua orang lagi kang evan dan kang ady.
Materi awal menceritakan seluk beluk saham syariah dari website, grup telegram,
twitter dan instagram. Ya jaman Now, semua socmed harus available. Materi kedua
dari kang evan, Menumbuhkan asset dengan saham syariah. Ada banyak hal yang
disharing oleh kang evan, salah satu yang saya ingat perbandingan investasi
dari tabungan deposito, emas, properti dan saham. Saham merupakan salah satu moda
investasi yang pertumbuhannya lebih besar dari laju pertumbuhan inflasi. Pertumbuhan inflasi tahun ini sekitar 4%, tapi
kata kang evan itu nilai pertumbuhan inflasi aslinya sekitar 10%, karena
contohnya bila sekarang harga nasi goreng 10rb, tahun depan harganya jadi 11rb.
Karena jarang sekali jual nasi goreng seharga 10.400, karena angkanya tidak
bulat. Saya masih ingat waktu saya masih kelas 1 SD, harga indomie goreng itu
400 Rupiah, sekarang 2500 Rupiah. Meningkat 500%. Wow.
Ada skema yang dishare apabila kita mulai investasi sejak usia 30
tahun, rutin menabung saham 500rb/bulan.
Yuk menabung saham merupakan salah satu
program yang sedang gencar dikampanyekan. Investasi saham syariah menurut saya
sesuatu yang bisa menjadi pilihan. Banyak sharing yang dibagikan oleh kang evan
dan kang ady (salah seorang founder saham syariah) dan ada pak Luke Syamlan
(founder temantrader.com)
Tentang bagaimana hukum investasi saham
secara islam, untuk saham syariah telah ada keputusan MUI. Termasuk juga
bagaimana transaksi intraday. Penjelasan secara lengkap dipaparkan di website Syariahsaham.
Materi kedua ada paparan market outlook
dari sekuritas indopremier. Saya kebetulan juga buka akun di sekuritas ini.
Kalau ditanyakan berapa modal yang wajib kita punya untuk bisa membuka rekening
sekuritas, di IPOT cukup punya uang Rp 100.000. Paparan pak mino menarik
sekali, saya jadi paham kenapa saat krisis ekonomi nilai dolar akan menguat,
karena semua orang berburu dolar karena dianggap mata uang paling aman.
Teringat cerita ketika Negara Zimbabwe mengalami krisis ekonomi, dimana mata
uang Negara tersebut hancur menjadi
tidak berharga. Dijelaskan pula, Apa saja yang berpengaruh terhadap market,
tentang perang dagang US dan Tiongkok, acuan suku bunga dll.
Tidak menyesal jauh jauh dari Bogor, dan
absen datang ke arisan keluarga. Materinya yang dishare menarik dan membuat
semakin ingin menggali potensi pasar modal melalui belajar money management,
fundamental dan teknikal analisis serta psikologis. Sesuatu yang cukup disayangkan adalah saya
datang terlambat, tidak hadir jauh sebelum acara dimulai. Karena sesi sharing langsung ke founder telah dimulai sebelum acara resmi dimulai. Belum rezeki, may be next time.
#challenge #Review #IIP #Bogor #RumbelMenulis