Saturday, January 27, 2018

Financial freedom, New Passion

Sejatinya keberadaan manusia di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, sehingga apapun pilihan hidup yang akan diambil seharusnya mengacu ke hal tersebut. Dan untuk seorang ibu, menurut saya, yang paling ideal adalah berada di rumah. Karena tugas ibu dan istri yang paling utama adalah keluarganya. Walaupun kewajiban terhadap anak seharusnya sama antara Ayah dan Ibu, tetapi fitrahnya seorang ibu biasanya akan lebih dekat dalam memahami dan memberikan pendidikan yang terbaik ke anak-anaknya. Karena ibu adalah madrasah yang pertama dan membentuk peradaban untuk para buah hati.

Seperti kutipan yang baru-baru ini saya baca di kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional adalah Semua IBU adalah IBU Bekerja, yang satu memilih fokus bekerja di RANAH PUBLIK, satu lagi memilih fokus di RANAH DOMESTIK. Kemuliaannya sama, kebanggaannya sama. Yang membedakan keduanya adalah faktor KESUNGGUHAN dalam menjalankan peran peradabannya masing-masing. Untuk itulah sebenarnya goal saya ke depan adalah tidak beraktivitas lagi sebagai ibu bekerja, karena saya merasa ada bebrapa hal yang membuat saya tidak optimal dalam peranan saya sebagai seorang ibu dan istri terutama dari kuantitas waktu kebersamaan keluarga. Akan tetapi, ada beberapa hal yang masih belum begitu matang persiapannya akan aktivitas apa nanti yang akan saya tekuni ketika sudah tidak bekerja, maka untuk saat ini saya hold sambil memperdalam ilmu nanti yang akan dipilih.

gambar diambil disini

Passion saya sebenarnya ada begitu banyak, tetapi fokus saat ini saya tertarik dengan ide Finansial Freedom. Karena menurut saya finansial freedom tidak menjadi tujuan sesaat akan tetapi bisa menjadi tujuan jangka panjang. Ketika pertama kali terbersit di ingatan, apakah dengan mengambil ini maka orang akan beranggapan bahwa yang ada di pikiran saya cuma material. Maka jawabannya adalah TIDAK. Ide ini saya dapatkan saat membaca buku RICH Dad, Poor Dad karangan Robert Kiyosaki. Berdasarkan kutipan yang saya ambil dalam website beliau, “Financial freedom is much more than having money. It’s the freedom to be who you really are and do what you really want in life.” Disampaikan pula bahwa dengan mendapatkan kebebasan finansial maka kita bisa melakukan peran apa saja yang bisa membangun kepribadian, terutama sebagai ibu dan istri, selain itu pula saya bebas melakukan aktivitas lain sebagai aktivis sosial dan lingkungan, mengobati pasien tanpa perlu memikirkan berapa harus dibayar, menulis artikel nutrisi dan kesehatan dll tanpa harus memikirkan sumber keuangan karena selama ini biasanya menjadi limitasi.

Seorang istri biasanya menjadi manajer keuangan dalam keluarga, karena suami akan menyerahkan sebagian besar penghasilannya ke istri. Menjadi manajer keuangan yang baik tentu harus memahami dengan baik seperti apa penggunaan dan pembagian yang pas terhadap materi tersebut. Salah satu cara mencapai finansial freedom saya memilih menjadi seorang trader dan investor stock (saham). Pekerjaan ini bisa saya lakukan di rumah dan jam Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berlangsung sekitar jam 9-12 kurang dan dilanjutkan pada sesi ke dua 13.30-15.45. Ini ideal sekali bisa dilakukan oleh saya. Apakah trading saham itu halal? Maka jawabannya adalah iya. MUI memutuskan bahwa trading saham halal karena saya memilih trading saham syariah dan tidak menggunakan margin trading dan short selling. Dan dalam trading saham syariah analisa yang digunakan bukan gambling, seperti perjudian. Lalu keuntungan apa yang didapatkan, ada dua sumbernya yaitu deviden dan capital gain.
gambar diambil disini


Ilmu dan pemahaman tentang finansial freedom merupakan hal yang tidak terlalu baru sebenarnya, akan tetapi tetap saya masih seorang pemula yang membutuhkan upgrade ilmu dari guru yang memahami. Walaupun sebenarnya ini lebih bersifat informal, sehingga upgrade ilmu didapatkan melalui join ke komuitas-komunitas yang sering berbagi ilmu dan ada seorang guru yang membimbing dan memberikan rekomendasi di komunitas tersebut. Selain itu pula, trading sangat berkaitan dengan psikologis, maka kemampuan untuk memiliki mentalitas yang terjaga akan sangat membantu. Di era yang sangat terbuka dengan informasi, maka banyak channel yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ilmu yang dimiliki seperti youtube, blog, journal dan e-book yang tersebar di dunia maya.

Dalam meningkatkan keilmuan, saat ini saya belum terlalu berdisiplin dalam menetapkan target dan bacaan buku yang telah saya siapkan untuk menunjang pencapaian target. Buku bacaan yang telah dipersiapkan terlalu banyak ditunda, belum disiplin dalam melaksanakan target. Dan selain itu saya merasa tetap harus berguru langsung, dengan mengikuti seminar. Walaupun kebanyakan seminar yang menagajarkan cara trading yang baik rata-rata berbiaya mahal. Tetapi ya ilmu memang mahal untuk didapatkan, ada banyak pengorbanan, waktu tenaga dan materi yang harus disiapkan.

Bismillah semoga goal saya bisa berjalan lancar dan diberkahi dalam perjalanan menggapainya. Aaamiin YRA


Bogor, 28 Januari 2018

1 comment :

  1. Energy is everything, everything is energy.
    Semoga cita-cita baiknya terkabul

    ReplyDelete

Total Pageviews